Ikan Discus

Saat ini ikan hias banyak diminati, dan ikan discus merupakan ikan yang cukup banyak penggemarnya. Warna yang bagus dan variasinya yang beragam menjadi daya tarik bagi banyak orang.

Dilansir dari Wikipedia, ikan discus sebenarnya adalah ikan yang berasal dari lembah sungai Amazon. Ikan ini cukup populer di akuarium di beberapa negara Asia, khususnya Indonesia. Corak pada ikan ini sangat beragam, ada yang berwarna merah, kuning, emas, hitam, putih, hijau, dan lainnya. Ada beberapa nama varian ikan discus yang cukup dikenal, di antaranya adalah blue diamond, red melon, marlboro, pearl pigeon, checkerboard pigeon, red ribbon, green, golden yellow diamond, snake skin.

Namun bagaimana tips bagi pemula yang baru saja ingin memulai hobi memelihara ikan discus? Simak beberapa tips dari kami dalam membelinya untuk pemula:

1. Jangan beli anak / burayak ikan discus

Burayak Ikan Discus 1-2 cm

Tips pertama, jangan beli ikan discus dengan ukuran kurang dari 2 inch. Harga ikan ini bisa dibilang cukup mahal, apalagi untuk ukuran yang besar. Maka tak jarang banyak pemula yang memilih untuk membeli anak atau burayak.

Namun sebenarnya merawat burayak ikan discus jauh lebih susah. Ikan yang belum dewasa akan lebih rentan terhadap penyakit dan sensitif dengan parameter air, seperti temperatur, pH, dan sebagainya. Selain itu, pemberian makanan pun harus lebih sering dibandingkan ikan discus yang sudah dewasa.

2. Tanamkan mindset untuk berikan yang terbaik dari awal

Banyak pemula yang berpikir untuk memulai memeliihara ikan discus dengan pemikiran, “Awal-awal mah gpp ikan pada mati, namanya juga baru belajar.” Ini pemikiran yang keliru.

“Awal-awal mah gpp ikan pada mati, namanya juga baru belajar.”

Walaupun kamu baru pertama kali ingin memelihara ikan discus, mulailah berpikir bahwa kamu akan memberikan yang terbaik untuk memelihara ikan ini, berapapun harga ikan yang kamu beli. Dengan berpikir ingin memberikan yang terbaik, kamu akan belajar segala hal tentang ikan dengan baik, mulai dari sirkulasi air, temperatur air, pH air, penyakit pada ikan, dan sebagainya.

3. Usahakan tidak membeli ikan discus dari banyak penjual

Jangan membeli ikan discus dari banyak penjual. Kamu tidak mengetahui penyakit yang akan dibawa ikan yang kamu beli dari akuarium penjual ke akuarium kamu. Jika ada satu ikan yang misalnya membawa penyakit A, akan berpotensi untuk menularkan penyakit tersebut ke ikan yang sehat.

Selalu usahaka membeli ikan discus dari sedikit penjual dan pastikan kamu mengetahui bahwa penjual tersebut merawat ikan yang ingin kamu beli dengan benar agar kamu yakin bahwa ikan tersebut tidak membawa penyakit dari akuarium asalnya.

4. Amati ciri fisik pada ikan discus

Ikan Discus Sakit Sirip Hitam
Ikan discus yang sakit ada warna hitam pada sirip

Ikan discus yang sakit umumnya terlihat dari ciri fisik yang kurang bagus. Disarankan membeli ikan dengan ciri fisik, misal sirip tidak menguncup dan tidak berwarna hitam, bagian kepala atau dahi terlihat melebar dan tebal.

Pilih juga ikan yang sudah terlihat corak dan warna yang bagus. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini, misal penjual rajin memberikan makanan yang bagus untuk warna ikan discus itu sendiri, atau bisa juga ikan tersebut memiliki gen yang bagus dari induknya.

5. Jangan pilih ikan discus yang sakit

Sama halnya seperti manusia, jika kita sakit pun akan lemas dan menjauh dari aktifitas dan keramaian. Ikan pun demikian.

Ikan discus yang sakit akan jarang terlihat aktif berenang bersama kelompoknya. Mereka akan lebih senang menyendiri di pojokan memisahkan diri dari kelompoknya. Ikan yang sakit juga akan sering terlihat berenang dengan posisi miring.

6. Beli beberapa ikan discus yang berukuran sama

Ikan discus yang berkelompok
Beli ikan discus dalam jumlah yang cukup banyak dan berukuran sama

Ikan discus adalah ikan yang senang berkelompok. Jangan pernah menempatkan hanya satu ikan discus dalam aquarium, hal ini akan membuat ikan tersebut stress. Belilah beberapa ikan yang berukuran sama. Ukuran ikan yang berbeda-beda dapat membuat ikan yang berukuran kecil menjadi stress karena “dibully” oleh ikan yang lebih besar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here